KALENDAR KULIAH PENGAJIAN SURAU AN-NUR

Sunday, March 14, 2010

Ketika Cinta Bertasbih & Ketika Cinta Bertasbih 2

Sinopsis
Diangkat daripada novel karya Habibburahman El Shirazy (sila rujuk EBOOK ISLAMI dalam blog ini). Ketika Cinta Bertasbih terdiri dari 2 siri dan popular di kalangan para pencinta buku. Hingga kini lebih dari 1 juta buah novel tersebut laku terjual.

Sinemart Pictures telah jatuh hati untuk memfilemkannya. Yakni dengan mengambil lokasi asli seperti yang tertulis dalam setting novelnya, mencari pemain yang memiliki karakter tak jauh dari tokoh dalam novelnya melalui proses audition, dan melamar Chaerul Umam untuk kembali menyutradarai film setelah selama 11 tahun vacuum dari kiprahnya sebagai sutradara.

Ketika Cinta Bertasbih berfokus pada perjalanan tokoh Azzam (M. Cholidi Asadil Alam), seorang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo-Mesir. Kuliahnya tertunda selama 9 tahun setelah ayahnya meninggal dunia, sehingga demi menghidupi dirinya dan keluarganya di Solo Azzam berdagang bakso dan tempe di Kairo-Mesir. Namun dari pekerjaannya itulah, ia menjadi terkenal di kalangan KBRI di Kairo, dan mempertemukannya dengan Eliana (Alice Norin), gadis cantik-modern, putri Dubes RI di Mesir.

Perjalanan hidup dan cinta Azzam yang berliku tidak sekadar memberikan pencerahan jiwa namun mengajak penonton untuk lebih mendalami rahsia Illahi dan memaknai cinta. Kehadiran Anna (Oki Setiana), seorang wanita Islami yang menggoda hati Azzam menjadi unsur yang mengikat keduanya dalam misteri cinta yang dikemas dalam sudut pandang yang sangat berbeza dari filem-filem drama romantis pada umumnya. Peranan adiknya bernama Husna (Meyda Sefira), serta Furqan (Andi Arsyil)-teman kuliahnya yang juga berasal dari Indonesia dan terinfeksi AIDS merangkum perjalanan hidup Azzam menjadi sebuah cerita yang sangat bernilai.

Film ini didukung oleh belasan artis senior papan atas, seperti Deddy Mizwar, Didi Petet, Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Nungki Kusumastuti, bahkan sasterawan -Taufik Ismail pun muncul sebagai cameo. Ilustrasi musik dan soundtrack ditangani oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Krisdayanti pun tampil sebagai salah satu pengisi album soundtrack film Ketika Cinta Bertasbih.

Seluruh setting dalam novel dihidupkan dengan pengambilan gambar dari lokasi sebenarnya di Kairo-Mesir. Termasuk KBRI di Mesir, Sungai Nil, bahkan Universiti Al Azhar yang selama ini tidak memperbolehkan film asing melakukan shooting di lokasi tersebut. Separuh mahasiswa Indonesia asli yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo-Mesir juga terlibat dalam proses pembuatannya.

Filem Trailer



Testimoni

"Tidak pernah saya menangis bila menonton filem, tetapi Ketika Cinta Bertasbih & 2 telah menggenangkan air mata ini dalam penuh penghayatan..." lamanannur

"SubhanaAllah.. lihat thrillernya saja saya sudah merasakan getaran cinta, apalagi melihat isi keseluruhannya film ini.. hati kita akan dipenuhi oleh kerinduan untuk mengharap cinta-Nya.." Imamudien

"SubhanAllah dengan film ini menggugah saya dalam menjadi hambaNya. Karena cinta itu tidak boleh melebihi Cinta kepadaNya..." Haidirahman

"benar2 filem berkualiti untuk ummat yang merindukan tontonan sebagai tuntunan, penuh dengan pelajaran moral tingkat tinggi..wajib ditonton oleh semua golongan..." Fujiono

"kcb membuat saya lebih mengetahui kekuatan cinta yang disertai dan dilengkapi iman dan islam yang membuat para penontonnya terkagum..." Haikal

"Luar biasa!" Jusoh Kalla, Wakil Presiden RI

"Saya tonton dari awal hingga akhir, saya menitiskan airmata" K.H Cholil Ridwan Lc, Ketua MUI

"Benar2 filem kasih sayang, bukan kasih syahwat" Ustaz Jefry al-Buchori

"Luar biasa dahsyatnya" Ustaz Subkhi al-Bughury

"Saya sangat terkesan" Mr A.M. Fachir, Duta Besar RI untuk Mesir

Puisi Cinta - Ketika Cinta Bertasbih 2


Puisi Ketika Cinta Bertasbih oleh Sheikh Jalaluddin al-Rumi

Cinta adalah kekuatan,
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta..

Dideklamasikan oleh Ayyatul Husna

—–

Sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan ku jelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri…
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang..
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta..
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..

Dideklamasikan oleh Anna AlthaFunnisa

No comments: