KALENDAR KULIAH PENGAJIAN SURAU AN-NUR

Monday, December 15, 2008

Tanda-Tanda Takwa



"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu & kepada surga yang luasnya seluas langit & bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, & orang-orang yang menahan amarahnya, & memaafkan (kesalahan) orang lain, & (ingatlah) Allah mengasihi orang-orang yang berbuat perkara-perkara yang baik (134)" - Ali Imran : 133 - 134
Menurut ayat di atas, setidak-tidaknya ada 4 indikator yang menandai ketakwaan seseorang.
PERTAMA, orang-orang yang senantiasa menginfaqkan hartanya di saat lapang maupun sempit. Mereka ini disebut mempunyai kecerdasan finansial.
Orang yang memiliki kecerdasan finansial adalah mereka yang pandai mengumpulkan pundi-pundi kekayaan melalui kerja keras & cerdas, lalu pandai pula mengelolanya, termasuk menyisihkan sebagian untuk kaum dhu'afa & masakin.
KEDUA, orang-orang yang bisa mengendalikan amarahnya. Mereka disebut memiliki kecerdasan emosional. Orang yang kuat, menurut Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), bukanlah orang yang kuat bertarung. Orang yang kuat dalam Islam adalah orang yang mampu menahan marah.
Islam tidak melarang kita marah. Islam membolehkan kita marah. Yang dilarang adalah marah yang tidak terkendali. Emosi yang meletup-letup tanpa kontrol.
Perasaan senang & benci, perasaan bahagia & bersedih, demikian juga marah adalah sifat alamiah manusia. Persoalannya, orang-orang yang memiliki kecerdasan emosi mampu mengendalikan perasaannya sehingga mereka tahu kapan & di mana bisa mengungkapkan perasaan senang atau ketidak senangannya.
KETIGA, mudah memaafkan, atau memiliki kecerdasan sosial.
Tanda orang yang memiliki kecerdasan sosial itu bisa dilihat dari pergaulannya sehari-hari, apakah mereka diterima masyarakat lingkungannya atau dijauhi? Orang yang memiliki kecerdasan sosial mudah bergaul, luwes, & diterima. Sikapnya tidak arogan, atau sombong. Tidak egois & mau berbagi. Mereka hidup di tengah masyarakat, berbaur, menyatu, & tidak menyendiri. Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang bergaul & sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya daripada yang tidak bergaul dengan manusia & tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka," (Riwayat Ahmad & Tarmizi).
Dalam pergaulan sosial, ada saja di antara saudara kita yang perkataannya menyinggung perasaan, sikapnya tidak menyenangkan, & perbuatannya merugikan. Terhadap mereka, Islam mengajarkan agar kita lebih bersabar & pandai-pandai memaafkan.
KEEMPAT, apabila berbuat kerusakan, mereka segera mengingat Allah, lalu meminta ampun atas kesalahan & dosanya. Mereka memiliki kecerdasan spiritual.
Orang yang baik, dalam pandangan Islam bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan. Orang yang bertakwa bukanlah orang yang sama sekali bebas dari perbuatan dosa. Orang yang bertakwa adalah mereka yang apabila melakukan kesalahan, perbuatan yang kurang baik, & melanggar ketentuan segera mengingat Allah lalu meminta ampun & bertobat. Mereka segera kembali ke jalan yang benar & lurus ketika terperosok. Mereka tidak terlalu lama berada dalam kesesatan.
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual senantiasa mengingat Allah, kapan & di manapun juga. Ketika hendak memulai sesuatu, mereka mengingat Allah lalu mengucapkan bismillah. Setiap langkahnya diperhitungkan, apakah sesuai dengan syariat agama? Apakah perbuatan & tndakannya menguntungkan bagi dirinya & memberi manfaat kepada orang lain? Apakah perilakunya mencerminkan kasih sayang (rahman & rahim)?
Ketika pekerjaannya telah usai, tak lupa mereka bersyukur sambil mengucapkan alhamdulillah. Mereka tidak ingin dipuji, sebab mereka sadar bahwa segala puji adalah milik Allah. Mereka syukuri semua karunia Allah, lalu bertawakkal & menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Sumber : Ustadz Abdurrahman Muhammad / suara Hidayatullah (Edisi Disember/Zulhijjah)

No comments: