KALENDAR KULIAH PENGAJIAN SURAU AN-NUR

Saturday, May 29, 2010

Bumi Cinta - Saat "Rusia Berbicara"


Keindahan bahasa yang dinukilkan Habiburrahman El Shirazy begitu jelas menerusi aliran ayat-ayat yang nyaman sekali. Ketika beliau menjelaskan tentang Al-Quran itu benar-benar firman Allah bukan karangan manusia. Ini dapat kita lihat menerusi Ayyas karektor dalam novel Bumi Cinta ketika ditanya oleh penonton saat acara talk show "Rusia Berbicara".

"...saya akan bercerita tentang 3 ilmuwan terkemukan di zamannya yang telah membuktikan Al-Quran sebagai kalam Tuhan yang tidak terbantahkan.

"Pertama adalah Dr Gary Miller (Abdul Ahad Omar). Ilmuan terkenal mengatakan, bahawa sebelum Al-Quran diturunkan & Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, seorang ahli falsafah Yunani Democritus telah menyampaikan pendapatnya tentang atom. Democritus & para ahli falsafah berkata, 'Material terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat & tidak dapat dibahagi, partikel-partikel itu disebut atom.' Itulah definisi atom secara ilmiah yang diketahui manusia selama ribuan tahun.

"Orang Arab telah mengetahui definisi ini jauh sebelum Islam datang. Buktinya, kata 'zarah' atau 'atom' menurut orang Arab adalah bahagian terkecil yang diketahui oleh manusia. Namun sekarang ini, ilmu pengetahuan moden menemukan bahawa atom yang dianggap bahagian terkecil dari material ternyata masih boleh dibahagi lagi. Hal ini dianggap sebagai pernemuan baru dalam sains moden. Yang sangat menghairankan, Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah lebih dahulu memberikan informasi ilmiah ini. Allah berfirman di dalam Al-Quran:
"Dan tidaklah engkau (wahai Muhammad) dalam menjalankan sesuatu urusan dan tidaklah engkau membaca dalam sesuatu surah atau sesuatu ayat dari Al-Quran dan tidaklah kamu (wahai umat manusia) dalam mengerjakan sesuatu amal usaha, melainkan adalah Kami menjadi saksi terhadap kamu, ketika kamu mengerjakannya dan tidak akan hilang lenyap dari pengetahuan Tuhanmu sesuatu dari zarah (sehalus-halus) atau seringan-ringan yang ada di bumi atau di langit dan tidak ada yang lebih kecil dari itu dan tidak ada yang lebih besar, melainkan semuanya tertulis di dalam Kitab yang terang nyata." (Surah Yunus ayat 61)

"Tidak diragukan lagi penjelasan bahawa ada yang lebih kecil daripada atom seperti yang ada dalam ayat di atas adalah hal yang sama sekali tidak popular ketika Al-Quran diturunkan. Yang diketahui manusia pada saat itu material yang terkecil adalah atom, dan atom tidak boleh dibahagikan, ertinya tidak ada yang lebih kecil daripada atom. Dari manakah Al-Quran dapat memberikan informasi ilmiah yang jauh melampaui apa yang ditemukan oleh manusia saat itu. Tak lain & tak bukan adalah daripada Allah SWT. Ini membuktikan bahawa Al-Quran adalah firman Allah yang tidak lekang oleh zaman.

"Kedua, adalah Dr Maurice Bucaille. Dia adalah seorang doktor ahli bedah terkenal dari Perancis. Seperti dimaklumi bersama, salah satu negara yang memiliki perhatian besar pada peninggalanpeninggalan purbakala adalah Perancis. Saat Presiden Francois Mitterland terpilih menjadi presiden Perancis tahun 1981, pemerintah Perancis di penghujung tahun lapan puluhan meminta kepada pemerintah Mesir untuk melakukan penelitian terhadap mumia Fir'aun di Perancis. Untuk itu dipindahkanlah untuk sementara tubuh mumia itu ke Perancis.

"Mumia itu disambut dengan upacara kenegaraan yang meriah setibanya di Perancis. Dia disambut bahkan oleh Presiden seolah-olah masih hidup. Mumia itu lalu diletakkan di dalam ruangan khas di Muzium Pusat Perancis untuk diteliti oleh para lakar arkeologi & doktor ahli bedah agar misteri mengenai mumia Fir'aun itu terungkap.

"Dan yang mnejadi ketua dari para pakar & ahli bedah dalam penelitian terhadap mumia itu adalah doktor bedah paling cemerlang saat itu, iaitu Dr Maurice Bucaille. Para peneliti itu ingin mengetahui apa sesungguhnya yang menyebabkan kematian Fir'aun.

"Setelah melakukan penelitian yang saksama, mereka pun menemukan jawapan ilmiah, kenapa Fir'aun mati. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuhnya, juga sebahagian ada di tenggorok & alat pencernaan merupakan bukti kuat bahawa Fir'aun mati di laut. Ketika orang-orang saat itu menemukan jasad Fir'aun di laut, mereka terus memumiakannya agar awet. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan besar di benak fikiran Dr Maurice Bucaille adalah bagaimana jasad Fir'aun tetap boleh utuh ketika ia ditemukan di laut?

"Saat itu ada seorang anggota pasukan yang dia pimpin berbisik kepadanya, 'Sebenarnya umat Islam sudah membicarakan mengenai tenggelannya jasad ini & keutuhan tubuhnya setelah tenggelam.' Namun Dr Maurice Bucaille saat itu mengacuhkan informasi itu & menganggapnya sebagai angin lalu. Dia meyakini bahawa penemuan baru mengenai apa yang terjadi pada mumia Fir'aun itu tidak akan terjadi kecuali melalui serangkaian penelitian dengan menggunakan kaedah & alat pendokong yang canggih.

"Lalu doktor ahli bedah yang lain yang memiliki tanggungjawab yang sama dalam penelitian mumia itu mengatakan, 'Benar, sungguh, Al-Quran, kitab suci yang dipercayai kaum Muslim itu telah menceritakan bagaimana Fir'aun mati tenggelam & memastikan keutuhan tubuhnya setelah tenggelam."

"Dr Maurice tercengang tidak percaya, dia merasakan itu suatu hal yang aneh. Bagaimana mungkin ini boleh terjadi. Mumia itu belum ditemukan hingga tahun 1898M atau baru ditemukan 200 tahun yang lalu, sementara kitab Al-Quran sudah ada sejak 1,400 tahun yang silam. Bagaimana kitab suci Al-Quran boleh memberikan informasi itu, padahal seluruh manusia termasuk juga bangsa Arab tidak mengetahui apapun tentang kehidupan Mesir kuno. Manusia baru tahu setelah jasad mumia itu ditemukan bersama peninggalan Mesir kuno lainnya.

"Pertanyaan itu berkecamuk dalam fikiran ahli bedah dari Perancis ini. Ia mulai berfikir tentang kemukjizatan Al-Quran. Ia duduk merenung di hadapan jasad mumia Fir'aun. Kitab suci umat Kristian juga menceritakan tenggelamnya Fir'aun ketika mengejar Musa, tetapi Injil Matius & Lukas itu tidak menceritakan sedikitpun keutuhan jasadnya setelah tenggelam. Apakah logik mumia itu adalah Fir'aun yang dikejar Musa? Apakah logik Al-Quran benar-benar menceritakan jasadnya utuh setelah tenggelam? Dr Maurice Bucaille terus gelisah.

"Hari berikutnya dia meminta kepada beberapa ahli bedah untuk membawa Taurat, kitab suci orang Yahudi. Dia membaca Kitab Keluaran. Ia kecewa Kitab Keluaran sama sekali tidak menceritakan jasadnya akan utuh, yang diceritakan hanyalah Fir'aun mati tenggelam. Kitab Keluaran itu hanya mengkhabarkan, ' Kemudian berbaliklah air laut itu, lalu menutupi kereta & orang berkuda dari seluruh pasukan Fir'aun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut, hingga tak tersisa seorang pun daripada mereka.'

"Setelah Dr Maurice membaca Kitab Keluaran itu tetap bingung sekaligus gelisah dengan apa yang dikatakan rakannya mengenai informasi yang sudah ada dalam Al-Quran itu. Setelah jasad mumia dikembalikan ke Mesir, Dr Maurice menghadiri konferen kedoktoran di Arab Saudi. Dia ingin bertemu dengan para doktor Muslim & menanyakan benar tidaknya apa yang disampaikan rakannya itu. Konferen itu memang membahaskan keutuhan jasad Fir'aun setelah tenggelam.

"Di tengah acara, seorang ilmuan Muslim membuka hati Dr Maurice Bucaille yang sedang mencari hakikat Al-Quran. Ilmuan Muslim itu membacakan ayat suci Al-Quran, "
Maka pada hari ini, Kami selamatkan badan engkau (hai Firaun) (yang tidak bernyawa, daripada ditelan laut), untuk menjadi tanda bagi orang-orang yang di belakangmu (supaya mereka mengambil iktibar) dan (ingatlah) sesungguhnya kebanyakan manusia lalai daripada (memerhati dan memikirkan) tanda-tanda kekuasaan Kami!." (Surah Yunus ayat 92)

"Ayat suci itu membuatkan tubuh Dr Maurice Bucaille bergetar, seketika dia berkata dengan suarau lantang, 'Aku masuk Islam & aku beriman pada Al-Quran ini." Dia sangat yakin bahawa Al-Quran benar-benar firman Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa & Maha Mengetahui segala sesuatu. Tuhan yang menjadi sumber ilmu pengetahuan.

Sambungan...

No comments: