Seorang petugas jalan tol bercerita: "Suatu ketika sebuah kereta lalu di jalan tol dipandu seorang pemuda dengan kecepatan sederhana. Tiba-tiba keretanya mogok di terowo-ngan. Ia pun turun untuk memeriksa keretanya, tanpa disangka dari arah belakang ia dilanggar oleh kereta lain sehingga ia mengalami cedera parah.”
Maka kami pun membawanya dengan kereta sambil menghubungi hospital. Sewaktu kami meletakkannya dalam kereta kami, kami mendengar-nya membaca Al-Qur'an dengan suara merdu. Subhanallah pada waktu ini saya yakin dia akan meninggal dalam keadaan mulia. Ia terus membaca Al-Qur'an, saya pun menoleh kebelakang dan saya lihat pemuda itu sedang mengacungkan jari telunjuknya sembari mengucap ‘kalimah syahadah’, sejurus kemudian kepalanya terkulai. Saya melompat ke belakang ternyata pemuda itu sudah tiada. Ia telah kembali ke rahmatullah, dengan belaian ‘inayah dan rahmat Ilahi.
Saya lalu merenung dan menatapnya sambil meneteskan air mata. Saya memberitahu sahabat saya bahwa ia sudah meninggal. Sahabat saya pun menangis dengan dahsyatnya, sementara saya menangis tersedu-sedu. Air mata saya mengalir tiada henti. Keadaan kami di dalam kereta sungguh sangat mengharukan.
Keluarganya juga mencerita-kan bahawa pemuda soleh ini juga sering memanfaatkan perjalanan pan-jang ke kampung dengan membaca dan menghafal al-Quran dan mengulang-ngulangnya serta mendengar kaset-kaset pengajian dan ceramah agama yang bermanfaat.
- Rajin ziarah kubur
- Rajin bersedekah
- Rajin membaca al-Quran
- Rajin mengikuti ceramah agama
Nota :
Alhamdulillah, artikel ini diedarkan dengan beberapa perubahan oleh: Ust Ahmad Asri Lubis. Telah disemak-ulang di Lapangan Terbang Bandar Seri Begawan, (11-04-2010), sambil menunggu pesawat airasia BSB-KL.
No comments:
Post a Comment